Kuliah model daring adalah solusi paling bijak tetapi belum efektif



Merebaknya virus Corona atau yang disebut dengan corona virus disease 2019 (COVID-19) memaksa pemerintah mengintruksikan semua kampus di Indonesia untuk meliburkan perkuliahan secara tatap muka langsung namun diganti dengan kuliah daring atau dalam jaringan (kuliah online). Proses perkuliahan seperti ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah tertularnya virus COVID-19 pada mahasiswa. 

Pada situasi seperti sekarang ini kuliah daring memang salah satu cara yang paling bijak sebagai pengganti pertemuan perkuliahan tatap muka langsung. Model Perkuliahan daring sebenarnya bukan hal baru,karena ini sering dibicarakan bahkan dibahas dalam berbagai kegiatan seperti workshop dan juga seminar. Hal ini juga terkait dengan tuntutan perkembangan jaman atau dalam bahasa sekarang disebut dengan era 4.0. 

Terlaksananya perkuliahan ini ditujang oleh berbagai macam aplikasi online seperti: google classroom, whatsapp, line, telegram, google form, zoom, dan lain-lain. Namun sejauh ini menurut pengamatan saya, pelaksanaan perkuliahan model daring ini masih kurang efektif. Masih banyak hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaannya terutama yang berkaitan dengan akses jaringan internet yang masih tergolong lambat atau lemah. 

Hal di atas pada akhirnya berakibat pada banyaknya waktu yang terbuang sia-sia. Kemudian kontrol dosen terhadap mahasiswa juga kurang maksimal sehingga berimbas pada motivasi belajar mahasiswa. Selain itu, banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen mengakibatkan mahasiswa menjadi jenuh dan bosan dalam membahas materi perkuliahan secara daring ini. 

Mudah-mudahan kedepannya ada solusi dan tindakan cepat dari pemerintah mengenai permasalahan ini sehingga model pembelajaran daring semakin hari dapat berjalan semakin baik khususnya menjelang wabah COVID-19 ini berakhir.

1 komentar: